Sebuah bus Transjakarta, yang terbakar di depan Hotel Hyatt, Bundaran
HI, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6) siang. Api diduga berasal dari adanya
hubungan arus pendek (korslet) pada mesin, kata Polisi Patroli
Pengendali Polsek Metro Menteng Ipda Slamet Aryadi.
"Bus yang melaju dari arah Blok M menuju Kota tiba-tiba terbakar
menjelang halte Bundaran HI. Penyebab terbakarnya bus diperkirakan
karena korslet di bagian mesin," kata Ipda Slamet Aryadi pada kantor
berita Antara di lokasi kejadian, Sabtu siang.
Kebakaran yang terjadi sekira pukul 11.30 WIB tersebut langsung
dipadamkan dengan menggunakan bantuan lima buah mobil pemadam kebakaran
(damkar), kata Slamet Aryadi.
Saat kebakaran terjadi, api tidak langsung membesar sehingga seluruh
penumpang dapat diselamatkan keluar dari bus itu. Menurut Slamet Aryadi,
jumlah penumpang yang berada di dalam bus berjumlah 42 orang, sementara
informasi dari Krismono, petugas Transjakarta, jumlah penumpang
sebanyak sekira 20 orang.
Kondisi lalu-lintas (lalin) di sekitar lokasi kejadian sempat
tersendat karena terdapat mobil damkar yang berupaya memadamkan api.
Namun kondisi lalin di kawasan Bundaran HI sudah kembali normal, setelah
kerangka bus yang terbakar dievakuasi ke Unit Kecelakaan Lalu Lintas
Polda Metro Jaya Pancoran.
Bus Transjakarta Koridor I juga pernah terbakar di jalur busway depan Sarinah, tidak jauh dari Bundaran HI, pada 12 Februari
Opini
Seharusnya ada pengecekan berkala bus agar tidak terjadi lagi, dan harusnya ada alat pemadam kebakaran di masing-masing bus agar kalau ada percikan api atau asap segera di gunakan agar tidak terbakar
6 Nov 2012
30 Okt 2012
dampak negatif komputer
Komputer
telah menjadi bagian hidup dari masyarakat saat ini, tidak hanya orang dewasa,
tetapi juga bagi anak-anak. Selain memiliki manfaat, komputer juga dapat
memberi dampak negatif. Tentu saja amat dibutuhkan kepedulian orang tua dan
juga para pendidik untuk mencegah anak terkena dampak negatif dari kotak
canggih ini.
Nina
Arman, seorang staf pengajar Jurusan Komunikasi FISIP UI, sebagaimana dikutip
Hari dalam BalitaCerdas.com, mengemukakan bahwa kemunculan teknologi komputer
sendiri sesungguhnya bersifat netral. Pengaruh positif atau negatif yang bisa
muncul dari alat ini tentu saja lebih banyak tergantung dari pemanfaatannya.
Bila anak-anak dibiarkan menggunakan komputer secara sembarangan, pengaruhnya
bisa jadi negatif. Sebaliknya, komputer akan memberikan pengaruh positif bila
digunakan dengan bijaksana, yaitu membantu pengembangan intelektual dan motorik
anak.
Mangoenprasodjo
dalam bukunya, “Pengasuhan Anak di Era Internet”, menulis banyak manfaat yang
bisa diperoleh jika anak dikenalkan pada komputer sedini mungkin. Jika cara
Anda benar, Anda tidak hanya membuatnya “melek” teknologi, namun komputer juga
bisa mejadi media untuk mengembangkan cara berpikir dan memecahkan masalah
serta kreativitas si kecil.
- Dengan menggunakan komputer, anak menjadi lebih senang belajar karena adanya perangkat lunak pendidikan yang diprogram sedemikian menariknya. Semakin anak tertarik akan program tersebut, semakin tertarik pula dia untuk belajar. Misalnya, perangkat lunak program pengetahuan dasar membaca. Anak akan lebih suka belajar membaca melalui program yang disertai gambar yang dapat bergerak dan bersuara, tulisan yang dapat membuka halaman lain, atau huruf-huruf yang dapat berubah-ubah warna daripada belajar membaca melalui buku yang itu-itu saja.
- Selain program pendidikan, komputer juga menawarkan program aplikasi berbentuk permainan elektronik yang pada umumnya tidak secara khusus diberi muatan pendidikan formal tertentu. Permainan elektronik tersebut membantu anak untuk belajar bagaimana bertahan, membuat strategi, membangkitkan semangat kepemimpinan, dan bermain peran (role play).
- Karena biasa menggunakan komputer, anak dapat mengoperasikan berbagai program olah kata dan angka. Para balita juga dapat belajar mengenal warna dan bentuk-bentuk melalui program pendidikan yang dioperasikan dengan komputer. Anak-anak dapat menjadi pandai dalam matematika lantaran sering berlatih dengan menggunakan bantuan komputer dan dapat memiliki banyak kosa kata dalam bahasa Inggris.
- Secara tidak langsung, anak yang sejak kecil dibiasakan menggunakan komputer sedang dilatih suatu keterampilan yang amat penting bagi mereka saat mereka menginjak dewasa dan masuk dalam dunia kerja.
- Selain manfaat umum, manfaat rohani juga bisa mereka dapatkan. Melalui komputer, anak Anda dapat belajar firman Tuhan dengan lebih kreatif. Perangkat-perangkat lunak pelajaran Alkitab untuk anak sudah banyak beredar di pasaran. Anda juga dapat mengunduhnya (download) dari internet. Biasanya, anak senang belajar Alkitab dengan berbagai macam alat peraga dan aktivitas di sekolah minggu. Karena sekolah minggu hanya ada satu kali dalam satu minggu, kita dapat menambah waktu mereka untuk belajar firman Tuhan dengan kreatif dan menarik melalui komputer. Dengan dukungan komputer sebagai alat peraga, anak akan lebih dalam lagi mengingat pelajaran yang mereka dapatkan.
Setelah
mengetahui manfaatnya, tentu penting juga bagi kita untuk melihat dampak
negatif apa saja yang dapat timbul dari penggunaan komputer. Tujuannya tentu
saja bukan untuk melarang anak memakai komputer, melainkan sebagai acuan bagi
para pendidik untuk lebih terlibat untuk membimbing dan mengawasi anak
menggunakan komputer.
- Salah satu dampak negatif yang diungkapkan Hari adalah kemungkinan besar anak mengonsumsi permainan elektronik yang menonjolkan unsur-unsur seperti kekerasan dan agresivitas tanpa sepengetahuan orang tua. Permainan beraroma kekerasan dan agresif banyak disinyalir oleh para pakar pendidikan sebagai pemicu munculnya perilaku-perilaku agresif dan sadistis pada diri anak.
- Karena terlalu sering bermain komputer, anak-anak dapat kehilangan waktu untuk bermain dengan teman-temannya dan kehidupan sosialnya menjadi kurang seimbang.
- Anak juga dapat menjadi malas membaca buku dan menulis karena banyak waktu yang dihabiskan di depan komputer. Prestasi di sekolah bisa menurun karena tugas-tugas yang tidak diselesaikan.
- Akses negatif juga bisa didapatkan melalui internet. Mampu mengakses internet sesungguhnya merupakan suatu awal yang baik bagi pengembangan wawasan anak. Sayangnya, anak juga terancam dengan banyaknya informasi buruk yang membanjiri internet. Karena melalui internet berbagai materi bermuatan seks, kekerasan, dan lain-lain dijajakan secara terbuka dan tanpa penghalang.
Mengingat
penggunaan komputer adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari pada saat ini dan
masa yang akan datang, anak tetap harus dikenalkan dengan komputer walaupun ada
pengaruh yang tidak baik yang dapat ditimbulkan. Yang terpenting adalah
bagaimana para pendidik dan orang tua dapat menjadikan komputer aman dan
bermanfaat bagi anak.
- Kenalkan komputer pada anak sesuai dengan usia mereka. Pengenalan bagi anak balita dapat dimulai dengan membimbingnya menyentuh komputer, memegang tetikus (mouse), mengetik huruf-huruf di kibor (keyboard). Anak-anak di atas usia balita dapat mulai diperkenalkan pada berbagai program komputer yang menarik bagi mereka, khususnya program yang bersifat edukatif. Pilihkan program aplikasi yang tepat bagi mereka. Jangan biarkan mereka membeli atau meminjam program tanpa sepengetahuan Anda.
- Temani anak saat mereka menggunakan komputer. Arahkan dan bimbing mereka dalam komunikasi yang hangat. Ada baiknya menggunakan kata kunci (password) agar anak tidak menggunakan komputer tanpa pengawasan orang dewasa.
- Buatlah kurikulum sendiri di rumah. Jangan perlihatkan semua program komputer yang akan Anda berikan kepada anak. Berikan satu per satu, tahap demi tahap. Jika memungkinkan, buat tes kecil untuk mereka. Jika lulus, barulah mereka boleh mencoba program yang baru. Dengan menyusun kurikulum sendiri, Anda dapat lebih selektif memilih program komputer yang tepat, aman, dan memenuhi kebutuhan anak.
- Pendidik dan orang tua hendaknya terus mengembangkan pula kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan komputer. Terkadang yang terjadi malah sebaliknya, anak sudah menjadi lebih “canggih” dari pendidik dan orang tua mereka. Hal tersebut dapat mengakibatkan pengawasan dan bimbingan menjadi terbatas pada kemampuan pendidik atau orang tua saja. Ikuti terus perkembangan di dunia komputer, bahkan sebelum anak tahu dari sumber-sumber lain, jadilah sumber pertama bagi mereka mengenai perkembangan-perkembangan tersebut
.
- Buatlah kesepakatan bersama anak mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukannya dengan komputer. Jangan membuat peraturan Anda sendiri. Libatkan anak agar dia juga dapat merasa bertanggung jawab untuk melaksanakan setiap peraturan yang sudah dibuat bersama. Beberapa contoh peraturan yang dapat dimasukkan dalam daftar misalnya, tidak boleh menggunakan komputer apabila tugas-tugas sekolah belum diselesaikan atau jika anak sedang dalam masa ulangan; jika masa sekolah, waktu untuk menggunakan komputer maksimal satu jam setelah semua kegiatan selesai, waktu yang lebih longgar dapat diberikan pada hari libur. Pengaturan waktu ini perlu dilakukan agar anak tidak berpikir bahwa bermain komputer adalah satu-satunya kegiatan yang menarik baginya. Pengaturan ini perlu diperhatikan secara ketat oleh pendidik, setidaknya sampai anak berusia dua belas tahun. Pada usia yang lebih besar, diharapkan anak sudah dapat lebih mampu mengatur waktu dengan baik.
- Sebaiknya, komputer tidak diletakkan di kamar pribadi anak. Tempat yang baik adalah di ruang keluarga. Pengawasan akan sulit dilakukan jika komputer berada di area privasi anak.
- Komputer juga memunyai efek-efek tertentu bagi fisik seseorang. Perhatikan masalah tata ruang, cahaya, bahaya listrik, posisi duduk, tinggi meja dan kursi, dll. agar anak berada dalam keadaan yang betul-betul nyaman, aman, dan sehat saat menggunakan komputer.
Opini
Batasi
waktu anak waktu bermain computer, tetapi jangan pernah melarang anak untuk
menggunakan computer, jadikan computer untuk anak anda sebagai sarana
pengetahuan dan bermain.
1 Okt 2012
TAWURAN ANTAR SISWA SMA "KELAKUAN ANAK BOCAH EDAN"
T
|
awuran antarpelajar bukan hanya terjadi baru-baru ini. Aksi
serupa telah terjadi sejak dulu dan kini semakin brutal hingga menimbulkan
korban jiwa. Maka, untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan perbaikan
menyeluruh bukan hanya di tingkat para siswa saja.
Demikian diungkapkan Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Musni Umar. "Sebenarnya masalah ini sudah cukup lama tapi pihak sekolah dan masyarakat tidak mau tahu. Waktu ada tawuran hingga bunuh-bunuhan, baru semua mata terbuka. Namun, selagi akar masalah tidak terselesaikan, maka masalahnya tidak akan selesai," ujar Musni, Kamis (27/9/2012).
Musni menyebutkan, ketika pernah menjadi anggota komite di SMA 70 dia pernah mengusulkan kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian guna mencari akar masalah mengenai perselisihan antara SMA 6 dan SMA 70. "Namun, kepala sekolah tidak menyetujui usulan tersebut dengan alasan dana yang dibutuhkan untuk menelitian cukup besar, yakni Rp40 juta," katanya.
Menurut Musni, ada tiga hal yang memiliki pengaruh dalam munculnya aksi tawuran antarpelajar. "Pertama, lingkungan rumah tangga. Kedua orangtua yang sibuk membuat anak-anak tumbuh dalam suasana kesepian. Sementara di sekolah, dia juga tidak menemukan ketenangan dan kehidupan yang optimis untuk mencapai masa depan di sekolah," tuturnya.
Dia menilai, saat ini mata pelajaran yang diajarkan di sekolah hanya memprioritaskan kualitas akademik dan lupa menanamkan nilai-nilai budi pekerti maupun toleransi. "Siswa diberikan mata pelajaran yang berat dan kesuksesan pelajar diukur oleh nilai Ujian Nasional (UN)," pungkas Musni.
Kedua, lanjut Musni, dari sisi sekolah. Dia menyatakan, saat ini guru-guru hanya bertindak sebagai karyawan bukan pendidik sehingga tidak ada pembinaan dan pendekatan di luar pelajaran. "Inilah yang mungkin menjadi perbedaan antara sekolah berlatar belakang agama dengan sekolah negeri," imbuhnya.
Faktor ketiga, ungkapnya, adalah masyarakat. Selama tidak mengganggu kepentingan mereka, maka masyarakat akan acuh terhadap tawuran. "Tapi kalau ada yang meninggal baru tersadarkan bahwa aksi tersebut berbahaya dan harus dihentikan," tandasnya.
Oleh karena itu, ujar Musni, perlu ada kerjasama antara ketiga pihak tersebut untuk dapat menghentikan aski serupa. "Dicari akar masalahnya kemudian diselesaikan bersama-sama," papar Musni.
Demikian diungkapkan Sosiolog dari Universitas Indonesia (UI) Musni Umar. "Sebenarnya masalah ini sudah cukup lama tapi pihak sekolah dan masyarakat tidak mau tahu. Waktu ada tawuran hingga bunuh-bunuhan, baru semua mata terbuka. Namun, selagi akar masalah tidak terselesaikan, maka masalahnya tidak akan selesai," ujar Musni, Kamis (27/9/2012).
Musni menyebutkan, ketika pernah menjadi anggota komite di SMA 70 dia pernah mengusulkan kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian guna mencari akar masalah mengenai perselisihan antara SMA 6 dan SMA 70. "Namun, kepala sekolah tidak menyetujui usulan tersebut dengan alasan dana yang dibutuhkan untuk menelitian cukup besar, yakni Rp40 juta," katanya.
Menurut Musni, ada tiga hal yang memiliki pengaruh dalam munculnya aksi tawuran antarpelajar. "Pertama, lingkungan rumah tangga. Kedua orangtua yang sibuk membuat anak-anak tumbuh dalam suasana kesepian. Sementara di sekolah, dia juga tidak menemukan ketenangan dan kehidupan yang optimis untuk mencapai masa depan di sekolah," tuturnya.
Dia menilai, saat ini mata pelajaran yang diajarkan di sekolah hanya memprioritaskan kualitas akademik dan lupa menanamkan nilai-nilai budi pekerti maupun toleransi. "Siswa diberikan mata pelajaran yang berat dan kesuksesan pelajar diukur oleh nilai Ujian Nasional (UN)," pungkas Musni.
Kedua, lanjut Musni, dari sisi sekolah. Dia menyatakan, saat ini guru-guru hanya bertindak sebagai karyawan bukan pendidik sehingga tidak ada pembinaan dan pendekatan di luar pelajaran. "Inilah yang mungkin menjadi perbedaan antara sekolah berlatar belakang agama dengan sekolah negeri," imbuhnya.
Faktor ketiga, ungkapnya, adalah masyarakat. Selama tidak mengganggu kepentingan mereka, maka masyarakat akan acuh terhadap tawuran. "Tapi kalau ada yang meninggal baru tersadarkan bahwa aksi tersebut berbahaya dan harus dihentikan," tandasnya.
Oleh karena itu, ujar Musni, perlu ada kerjasama antara ketiga pihak tersebut untuk dapat menghentikan aski serupa. "Dicari akar masalahnya kemudian diselesaikan bersama-sama," papar Musni.
Setelah banyak kejadian tawuran antar siswa dan
mengakibatkan kematian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad
Nuh menegaskan, para pelajar yang melakukan aksi tawuran akan dikenakan sanksi.
"Pasti akan dikenakan sanksi bagi siswa yang ikut tawuran. Namun bentuknya belum ditentukan," kata M Nuh di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2012).
Sementara, sanksi untuk pihak sekolah, kata M Nuh, masih belum dipastikan akan diberikan atau tidak. "Kami harus selidiki dahulu, apakah benar aksi ini karena kelalaian pihak sekolah atau tidak," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dunia pendidikan Tanah Air masih diwarnai aksi kekerasan dan tawuran. Senin 24 September 2012, aksi tawuran antara SMAN 6 dan SMAN 70 menewaskan seorang siswa SMA 6 Alawy. Sementara itu, tadi siang seorang pelajar SMK Yake Kampung Melayu Deny Yanuar tewas dalam aksi tawuran dengan SMK Kartika Zeni.
"Pasti akan dikenakan sanksi bagi siswa yang ikut tawuran. Namun bentuknya belum ditentukan," kata M Nuh di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2012).
Sementara, sanksi untuk pihak sekolah, kata M Nuh, masih belum dipastikan akan diberikan atau tidak. "Kami harus selidiki dahulu, apakah benar aksi ini karena kelalaian pihak sekolah atau tidak," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dunia pendidikan Tanah Air masih diwarnai aksi kekerasan dan tawuran. Senin 24 September 2012, aksi tawuran antara SMAN 6 dan SMAN 70 menewaskan seorang siswa SMA 6 Alawy. Sementara itu, tadi siang seorang pelajar SMK Yake Kampung Melayu Deny Yanuar tewas dalam aksi tawuran dengan SMK Kartika Zeni.
Tidak hanya MENDIKBUD yang menyesalkan akan kejadian ini Ketua Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) Marzuki Alie juga merasa prihatin dengan maraknya aksi
tawuran antarpelajar. Menurutnya, potensi tawuran tersebut sebenarnya bisa
diminimalisir dengan memberikan kurikulum pendidikan yang tepat.
"Nyawa kok buat main-main. Sistem apapun tidak akan ngaruh kalau kurikulumnya tidak memberi kecerdasan yang lengkap," kata Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/9/2012).
Marzuki menyarankan, di dalam kurikulum pendidikan tersebut hendaknya juga dicantumkan perihal muatan sosial bagi seluruh pelajar. Hal ini dirasa akan mampu berdampak positif bagi perkembangan pelajar.
"Kurikulum tidak memberikan pendidikan yang lengkap, hanya intelektual, spiritual dan sosial tidak diberikan," tutur Marzuki. Seperti yang diketahui dari data yang dihimpun Polda Metro Jaya, dari sebelas kasus tawuran yang terjadi, lima orang pelajar menjadi korban.
"Nyawa kok buat main-main. Sistem apapun tidak akan ngaruh kalau kurikulumnya tidak memberi kecerdasan yang lengkap," kata Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/9/2012).
Marzuki menyarankan, di dalam kurikulum pendidikan tersebut hendaknya juga dicantumkan perihal muatan sosial bagi seluruh pelajar. Hal ini dirasa akan mampu berdampak positif bagi perkembangan pelajar.
"Kurikulum tidak memberikan pendidikan yang lengkap, hanya intelektual, spiritual dan sosial tidak diberikan," tutur Marzuki. Seperti yang diketahui dari data yang dihimpun Polda Metro Jaya, dari sebelas kasus tawuran yang terjadi, lima orang pelajar menjadi korban.
Selain itu Seto Mulyadi yang akrab di panggil kak Seto juga
prihatin akan maraknya “budaya” tawuran ini, Pengamat anak, Seto Mulyadi,
menilai, kekerasan dan tawuran yang dilakukan para pelajar saat ini,
dikarenakan penekanan terhadap pendidikan spiritual sudah mulai dilupakan oleh
orang tua.
"Saat ini orang tua hanya menekankan kepada rangking, ujiannya berapa, tanpa mengajarkan bentuk-bentuk keteladanan," kata Kak Seto panggilan akrab Seto Mulyadi, Sabtu (29/9/2012).
Padahal, kata dia, dalam visi pendidikan Indonesia pertama kali yang diterapkan etika, kemudian estetika. Kak Seto mengatakan etika seperti keteladanan yang akan membuat pelajar menjauhi tindakan-tindakan kekerasan.
"Untuk estetika contoh berbicara sopan santun, dapat melatih anak untuk menjadi pribadi yang baik," tuturnya.
Menurutnya tidak adanya keteladanan dilingkungan remaja saat ini, sudah diakui oleh mereka ketika kongres anak pada Hari Anak Nasional lalu.
Lebih lanjut, Kak Seto mengatakan untuk mengatasi mulai terkikisnya keteladanan dikalangan pelajar perlu dibuat suatu kurikulum akademik yang mengedepankan keteladanan.
"Mereka harus mendapatkan pendidikan keteladanan agar aksi kekerasan dan tawuran pelajar dapat hilang," imbuhnya.
Sebelumnya, Fitrah Ramadhani alias Doyok (19), pelaku pembacokan Alawy pelajar SMA 6, hanya tertawa saat ditanya soal salat oleh anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Hamidah Abdurracman.
Selain itu, Fitrah juga mengaku tidak kenal dengan korban yang dibacoknya dalam aksi tawuran SMA 70-SMA 6 di Bulungan, Jakarta, Senin, 24 September 2012 lalu. Fitrah hanya berniat untuk menakut-nakuti Alawy
"Saat ini orang tua hanya menekankan kepada rangking, ujiannya berapa, tanpa mengajarkan bentuk-bentuk keteladanan," kata Kak Seto panggilan akrab Seto Mulyadi, Sabtu (29/9/2012).
Padahal, kata dia, dalam visi pendidikan Indonesia pertama kali yang diterapkan etika, kemudian estetika. Kak Seto mengatakan etika seperti keteladanan yang akan membuat pelajar menjauhi tindakan-tindakan kekerasan.
"Untuk estetika contoh berbicara sopan santun, dapat melatih anak untuk menjadi pribadi yang baik," tuturnya.
Menurutnya tidak adanya keteladanan dilingkungan remaja saat ini, sudah diakui oleh mereka ketika kongres anak pada Hari Anak Nasional lalu.
Lebih lanjut, Kak Seto mengatakan untuk mengatasi mulai terkikisnya keteladanan dikalangan pelajar perlu dibuat suatu kurikulum akademik yang mengedepankan keteladanan.
"Mereka harus mendapatkan pendidikan keteladanan agar aksi kekerasan dan tawuran pelajar dapat hilang," imbuhnya.
Sebelumnya, Fitrah Ramadhani alias Doyok (19), pelaku pembacokan Alawy pelajar SMA 6, hanya tertawa saat ditanya soal salat oleh anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Hamidah Abdurracman.
Selain itu, Fitrah juga mengaku tidak kenal dengan korban yang dibacoknya dalam aksi tawuran SMA 70-SMA 6 di Bulungan, Jakarta, Senin, 24 September 2012 lalu. Fitrah hanya berniat untuk menakut-nakuti Alawy
Lebih parah tawuran di daerah Depok sudah naik tingkat menggunakan
bom MOLOTOV Dalam dua pekan, sedikitnya terdapat tiga pelajar tewas dalam
aksi tawuran. Satu di antaranya terjadi di Depok, Jawa Barat dengan korban
bernama Dedi Triyudha, siswa SMK Baskara.
Kapolres Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharni mengatakan saat ini tawuran memang sedang meluas dan memancing pelajar lain untuk ikut–ikutan. Hal itu, kata Mulyadi, semakin meresahkan masyarakat khususnya para orang tua.
“Ini memang musim tawuran, jangan jadi contoh tempat–tempat lain, meluas melebar, tak hanya kepolisian yang dibuat repot, masyarakat juga menjadi resah,” jelasnya kepada wartawan di Polresta Depok, Jumat (28/09/12).
Mulyadi menambahkan kualitas tawuran pelajar di Depok bahkan semakin naik. Dikatakan Mulyadi, dibanding bulan Januari-Juli 2012, kasus tawuran pada bulan Agustus-September mengalami peningkatan. Selain kuantitas, secara kualitas pun meningkat.
Ini terlihat dari adanya korban jiwa, banyaknya membawa senjata tajam berbagai jenis, membawa benda tajam lainnya yang dapat melukai, seperti gir pompa listrik dan gir motor kecil serta bom molotov.
"September ini musim tawuran. Tawuran itu terjadi karena warisan dari senior para pelajar tersebut. Sebagai antisipasi kami akan rutin melakukan patroli dan menempatkan petugas di wilayah yang rawan tawuran," paparnya.
Mulyadi menambahkan bahwa pemilik warung yang sering dijadikan tempat nongkrong para pelajar dan penempatan senjata tajam tidak bisa ditangkap. Karena umumnya pemilik warung itu tidak tahu dan tidak akan mengizinkan pelajar itu menitipkan senjata tajam.
"Warung – warung sudah kita sweeping, yang biasa menjadi tempat persembunyian senjata tajam, tapi pemilik warung juga tak tahu dititipkan, delapan tersangka pelajar yang terlibat tawuran dijerat dengan KUHP, kalau UU Perlindungan Anak (PA) hanya mengatur anak–anak yang menjadi korban, bukan pelaku. Tersangka kami tahan di tahanan anak Polsek Beji, dan rutan anak Polsek Cimanggis,” tandasnya.
Kapolres Depok Kombes Pol Mulyadi Kaharni mengatakan saat ini tawuran memang sedang meluas dan memancing pelajar lain untuk ikut–ikutan. Hal itu, kata Mulyadi, semakin meresahkan masyarakat khususnya para orang tua.
“Ini memang musim tawuran, jangan jadi contoh tempat–tempat lain, meluas melebar, tak hanya kepolisian yang dibuat repot, masyarakat juga menjadi resah,” jelasnya kepada wartawan di Polresta Depok, Jumat (28/09/12).
Mulyadi menambahkan kualitas tawuran pelajar di Depok bahkan semakin naik. Dikatakan Mulyadi, dibanding bulan Januari-Juli 2012, kasus tawuran pada bulan Agustus-September mengalami peningkatan. Selain kuantitas, secara kualitas pun meningkat.
Ini terlihat dari adanya korban jiwa, banyaknya membawa senjata tajam berbagai jenis, membawa benda tajam lainnya yang dapat melukai, seperti gir pompa listrik dan gir motor kecil serta bom molotov.
"September ini musim tawuran. Tawuran itu terjadi karena warisan dari senior para pelajar tersebut. Sebagai antisipasi kami akan rutin melakukan patroli dan menempatkan petugas di wilayah yang rawan tawuran," paparnya.
Mulyadi menambahkan bahwa pemilik warung yang sering dijadikan tempat nongkrong para pelajar dan penempatan senjata tajam tidak bisa ditangkap. Karena umumnya pemilik warung itu tidak tahu dan tidak akan mengizinkan pelajar itu menitipkan senjata tajam.
"Warung – warung sudah kita sweeping, yang biasa menjadi tempat persembunyian senjata tajam, tapi pemilik warung juga tak tahu dititipkan, delapan tersangka pelajar yang terlibat tawuran dijerat dengan KUHP, kalau UU Perlindungan Anak (PA) hanya mengatur anak–anak yang menjadi korban, bukan pelaku. Tersangka kami tahan di tahanan anak Polsek Beji, dan rutan anak Polsek Cimanggis,” tandasnya.
Berikut data tawuran yang terjadi di tahun ini:
1. Tawuran di Jalan Matraman Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tanggal 19 April 2012. Korban Guntur (17) dan Harzan Saparta (17).
2. Tawuran di Jalan Ampera RT 03/05 Bekasi Timur, Kota Bekasi, tanggal 3 Mei 2012. Korban Bayu Dwi Kurniawan (16) meninggal dunia, Rahman Aldi (17) dan Muhaji Adenan (16).
3. Keributan antar mahasiswa di Jalan Diponegoro depan kampus UPI YAI dan kampus UKI, Jakarta Pusat tanggal 5 Mei 2012. Ada mahasiswa UKI yang mengendarai sepeda motor melawan arus kemudian diteriaki saat di depan kampus YAI, karena tidak terima mahasiswa UKI masuk ke dalam kampus YAI.
4. Keributan antar mahasiswa di Kampus UKI dan YAI Jalan Diponegoro Senen, Jakarta Pusat tanggal 8 Mei 2012. Keributan terjadi antara kedua belah pihak dengan saling melempar batu dan bom molotov.
5. Tawuran mahasiswa di Jalan Diponegoro, Senen, Jakarta Pusat tanggal 9 Mei 2012. Korban dua orang. Massa dari mahasiswa UKI sekitar 50 orang dan YAI sekitar 300 orang.
6. Tawuran antar pelajar di Bundaran Bulungan, Kramat pela, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tanggal 29 Mei 2012. Korban lima pelajar SMAN 6 dan dua pelajar SMAN 70 dan anggota Patko Polres Jakarta Selatan.
7. Tawuran di Jalan Kramat Raya Senen, Jakarta Pusat tanggal 26 Juli 2012. Korban Roni (28). Korban berada di antara keributan antara pelajar SMA Budi Utomo dengan Santa Yoseph, saling ejek dan salah satu pelajar melempar air keras sehingga mengenai kaki korban di sebelah kanan.
8. Tawuran di Stasiun Panjang Buaran Duren Sawit, tanggal 29 Agustus 2012. Korban Jasuli (16) meninggal dunia. Korban sedang tawuran dengan pelajar lain. Tiba-tiba datang kereta api dari Jakarta arah Bekasi. Korban terseret kereta api dan mengalami luka di kepala.
9. Tawuran di Jalan Raya Sawangan perempatan Masjid Mampang Pancoran Mas Depok tanggal 12 September 2012. Korban Didik Triyuda (17) pelajar kelas 3 SMK Baskara meninggal dunia.
10. Tawuran di Jalan Mahakam (Bundaran Bulungan) Blok M Plaza Kebayoran Baru, Jakarta Selatan tanggal 24 September 2012. Korban Alawi Yusianto Putra siswa SMAN 6 meninggal dunia, Ramdan Dimas siswa SMAN 6, dan Diaz Fahlevi siswa SMAN 6.
11. Tawuran di Jalan Paguyuban, Minangkabau, Manggarai, Jakarta Selatan tangga 26 September 2012. Korban Deni Yanuar (17) meninggal dunia.
OPINI
Marak sekali tawuran yang menurut
saya sudah “membudaya” dikalangan anak sma, Buat apa MATI KONYOL untuk masalah
yang gak jelas, sebenarnya mereka belum pantas untuk meneruskan ke perguruan
tinggi bahkan belum pantas untuk memakai seragam “putih-abu-abu” Tingkah
kekanak-anakan, Bahkan tidak hanya kalangan SMA tapi siswa SMP juga sudah doyan
tawuran, kasihan yang gag tahu apa-apa dia kena sasaran, saya berharap para”pembunuh
kecil” ini di tangkap dan diberi sanksi yang tegas, MENDIKBUD harus tegas dalam
menangani kasus ini, jangan Cuma sumpah saja, karena sumpah bisa di ingkari,
sumpah kepada Allah saja bisa di ingkarinya... W UCAPIN BUAT PECINTA TAWURAN... LO SAMPAH INDONESIA!!!
27 Sep 2012
MINI GARDEN UNTUK HALAMAN RUMAH YANG KECIL
Mini Garden in Pot! It’s easy!
Taman mulai menjadi
kebutuhan sekunder pada masa sekarang. Setiap rumah idealnya memiliki halaman
yang diatur dan dihias sedemikian rupa dengan soft element dan hard
element sehingga menciptakan pemandangan yang cantik dan menyejukkan
pandangan orang yang melihatnya. Orang-orang dengan pendapatan tinggi pun tidak
segan-segan merogoh kocek yang tidak sedikit untuk merombak rumah elite-nya
dengan sentuhan taman luas yang bernilai seni dan keindahan.
Lalu jika kita tetap ingin membuat taman, bagaimana
menyiasati halaman rumah kita yang tidak terlalu luas? Atau kita hanya tinggal
di apartment yang hanya bermodalkan balkon kecil? Mungkin taman mini dalam pot
menjadi salah satu solusi untuk tetap tampil alami dan menarik dengan
keterbatasan ruang terbuka yang kita miliki.
Apa itu taman mini? Sebagian orang menyebutnya dish-plant, atau dish
garden, adalah taman kecil yang dibuat di dalam pot dengan memadukan
elemen-elemen yang (juga) berkukuran kecil namun tidak kehilangan unsur
artistiknya. Kelebihan taman mini ini selain dapat dipindah-pindah, juga lebih
mudah dalam perawatan (karena kecil dari segi kuantitas), dan dapat dijadikan
sebagai indoor garden dalam rumah kita. Namun ketelitian dan ketekunan tetap
menjadi kunci utama keberhasilan taman ini, orang yang tidak mampu bekerja
dengan sesuatu yang detail tidak akan mampu merawat, apalagi membuat taman mini
ini, hehehehhee….
Dengan sedikit bekal selama kuliah di program hortikultura,
berikut saya akan berbagi pengalaman cara membuat mini garden ini. Bahan yang
digunakan digolongkan menjadi 4 besar yaitu: pot, medium, tanaman dan
batuan/hiasan.
> Pot, umunya yang yang digunakan sebagai taman mini
adalah pot yang permukaannya luas dan tidak terlalu dalam, pot tipe seperti ini
umumnya digunakan untuk tanaman bonsái. Bahan pot yang digunakan bisa apa saja,
tetapi umunya semen dan keramik. Sedangkan ukuran dan warna bisa disesuaikan dengan
selera dan kebutuhan, ini tergantung bagaimana kita memadupadankan warna pot ,
tanaman, dan lingkungannya. Saya sendiri lebih senang memilih pot keramik
berwarna gelap.
> Medium, atau media tanam, terdiri dari kompos atau
media tanam siap pakai. Jika kita malas membeli, kita bisa mengambil tanah di
halaman yang di campur tanah bekas bakaran sampah hijau. Kelebihan media tanam
siap pakai biasanya jauh dari penyakit. Pecahan arang juga perlu sebagai media
di bagian dasar pot, selain mendukung aerasi dan draenasi, sifat arang yang
menyerap racun sangat bagus untuk kestabilan media tanam.
> Tanaman, nah bagian ini merupakan inti dari taman
mini, pemilihan tanaman sangat penting untuk menciptakan taman yang berkarakter
dan berumur panjang. Jenis tanaman yang digunakan umunya adalah tanaman sukulen
(tanaman yang menyimpan air dan kuat terhadap kekeringan), seperti agave,
kaktus, Haworthia, Jenis cocor bebek, sansivieria, adhenium, dll. Tanaman
seperti paku-pakuan, lumut, tanaman air, dan tanaman berdaun kecil umumnya
dapat juga digunakan. Saya biasanya memilih persamaan sifat kebutuhan air dalam
memilih tanaman dalam satu taman, tanaman sukulen biasanya tidak memerlukan
banyak air dan memiliki pertumbuhan lambat sehingga bisa dipadupadankan dengan
sesama sukulen. Sedangkan tanaman paku , tanaman “banyak air” atau tanaman air
bisa dipadukan dalam satu pot. Hal ini nantinya mempermudah perawatan dan
penyiraman.
> Batu dan Hiasan, batu apa saja bisa digunakan, kita
bisa memilih batu-batu yang berukuran atau berwarna sama yang sering kita temui
di taman atau sungai, atau bisa pula menggunakan pecahan karang yang kita
peroleh dipantai. Untuk batuan kecilnya saya biasanya menggunakan pasir pantai,
pasir malang atau pasir bali. Kreatifitas kita dituntut untuk memadupadankan
batu-batuan ini.
Hiasan lain biasanya tergantung kreatifitas kita, pada
gambar nanti kita akan lihat bermacam hiasan dan pernak-pernik mini yang bisa
menambah cantik taman kita.
Langkah-langkah berikutnya;
- Tema, taman bertema apakah yang ingin kita buat? Taman gurun? Taman pantai? Taman air? Taman campuran? Tema ini akan mempengaruhi pilihan tanaman dan hiasan, tidak mungkin kita menanam teratai kerdil di dekat kaktus bukan?
- Jika kita sudah siap dengan bahan dan tema, saatnya menyusun media dalam pot. Pada gambar kita bisa lihat, bagaimana pecahan arang diletakkan di bagian dasar pot, kemudian disusul media tanam. Seperti pada gambar kontainer kecil dari plastik bisa ditambahkan sebagai wadah menanam tanaman air/tahan air.
Tips dari saya, kita bisa menambahkan kain kasa atau kain
perca di dasar pot sebelum meletakkan arang, menghindari remah remah media
keluar dari lubang pot saat kita menyiram.
- Setelah pot terisi dengan media, saatnya kita membuat ancang-ancang desain taman kita. Kita mulai bisa menyusun secara kasar letak tanaman di atas media. Jika sudah OK, kita mulai bisa menanam tiap-tiap tanaman. Perhatikan tinggi tanaman, lebar tanaman, warna, dan point of interest dari taman kita.
- Jika sudah, saatnya menutup sisa area kosong dengan pasi dan bebatuan. Tidak lupa pula hiasan-hiasan yang mempercantik taman.
Ini contoh taman mini yang saya buat sebulan yang lalu,
keterbatasan jenis pot dan jenis tanaman di kampung tidak mengurangi niat saya
untuk berkreasi di rumah, hehehehe…
Perawatan taman mini ini tidak lah terlalu rumit, yang utama
adalah menjaga kebersihan, penyiraman (dengan hati-hati) apabila tanah telah
kering atau seminggu sekali, menjemur taman satu kali atau dua kali seminggu.
Taman sukulen dapat diletakkan di tempat kaya cahaya, tetapi hindarkan dari
hujan dan air yang berlebihan. Sedangkan taman yang terdiri dari paku-pakuan, lumut
dan tanaman air dapat diletakkan di tempat dingin dan teduh, bahkan di luar
ruangan (tidak masalah terkena hujan ringan).
Jika dirasa kondisi tanaman terlihat merana, kekuningan atau
busuk itu kemungkinan adalah pertanda kekurangan hara atau kelebihan air. Kita
bisa menambahkan pupuk NPK seimbang butiran secukupnya. Tanaman yang mati dan
busuk harus segara dicabut dan diganti.
Selamat mencoba! Selamat berkreatifitas!
**Ini beberapa gambar hasil googling di internet. Semoga
bisa memberikan gambaran mengenai Jenis tanaman, tema, dan desain!
Langganan:
Postingan (Atom)